Proses Melukis Menggunakan Cat Minyak Seri 1 ( Oleh : Solichin Totok )

Balinesse girl with offering
" Gadis bali dengan sesajen "
Cat minyak diatas kanvas
100 x 120 cm


Objek Lukisan
Kebiasaan saya setelah mendapatkan proprsi diatas kanvas... Untuk teknik basah, saya selalu melumuri areal kanvas dengan minyak jenis linseed.. tipis saja.. tujuannya agar blocking awal yang akan dilakukan dengan menggunakan warna dasar akan lebih mudah..
Khusus untuk teman teman dari Tegal yang kemarin sempat workshop tipis tipis.. monggo kalo tertarik bisa diamati... Karena melukis realis bagi saya berarti harus mengikuti kaidah atau pedoman yang sudah menjadi acuan. Maaf bagi yang tidak setuju semoga postingan ini tidak menyinggung perasaan..


Step 1

Pagi ini.. begitu semangat..masih dengan cara saya.. 1 jam waktu yang cukup untuk proses blocking.. yaitu memberi warna dasar atau warna tengah yang dominan secara tipis ke semua bagian kanvas.. kelebihan dari cara ini adalah (menurut saya) walaupun proses baru 10 persen berjalan.. tapi karakter lukisan sudah muncul..
Dalam.peoses blocking saya selalu menggunakan kuas besar dan yang harus saya lakukan adalah selalu berusaha menyelesaikan area background dahulu sebelum area obyek fokusnya...
Untuk temans yang tidak setuju cara saya.. mohon maaf semoga postingan ini tidak menyinggung perasaan..
 


Step 2

Masih cara saya.. setelah blocking awal.. kemudian tone mulai diperbaiki dengan gelap dan terangnya sesuai dengan obyek referensi.. masih menggunakan kuas yang besar dengan bulu yang lembut (saya selalu pake kuas yang saya beli di toko bangunan) utk area yang sangat berdekatan dengan bagian batas dengan obyek fokus bisa dihindari dulu tujuannya agar warna tidak megotori .. intuisi dalam mencampur warna sangat diperlukan.. mengingat warna alam adalah warna yang komplek.. maka jangan takut melibatkan semua warna yang terlihat.. 
Masih harus minta maaf utk yang tidak setuju dengan cara saya.. dan mohon tidak tersingggung.


Step 3

Sampai siang ini ... Istirahat sambil menunggu panggilan Sholat Dhuhur..

Semoga bermanfaat
Masih tetap memainkan background.. dengan mperbaiki tone warna.. belum bisa memainkan warna terang mengingat dominasi warna gelap yang masih basah.. yang bisa dilakukan adalah mengisi ruang ruang gelap diaera kecil kecil.. penggunaan kuas beralih ke kuas yanh lebih sempit. Sambil sekali sekali disaput dgn kuas besar utk mendapatkan efek blur.... Begitulah cara saya..semoga berkenan dan bermanfaat


Step 4

Setelah ditinggal selama hampir seminggu.. dan kering.. Alhamdulillah ada kesempatan langjut.. 
Sampai siang ini

Step 5
Work in progress... 
Sentuhan kedua, sampai menjelang sholat Jumat.

Step 6
Still in progress...masih berlanjut.. Sampai siang ini.. hari ke 4 .

Perlu sebuah peristiwa untuk manusia bisa berubah. Dan peristiwa yang mengubah arah hidupku untuk total menjadi pelukis dan berpenghasilan total dari lukisan terjadi sekitar 19 tahun lalu, saat bertemu dan melihat karya realis hebat dari pelukis yang jauh lebih muda di Semarang. Dan kalo ada satu nama yang bisa saya sebut dalam 'hijrahku' hanya ada nama Imam Abdillah.. Imem Ebdilleh.. hehe 

Sejak saat itu hampir tidak ada hari tanpa melukis, Terimakasih om Imam... Semoga om selalu sehat dan tetap berkarya hebat. Kapan kapan kalo ketemu kita ngobrol banyak.. Hehe

Step 7
Menyerah adalah kata yang paling tepat...
Pagi ini..setelah berjuang dengan bahagia..

Finish

Share:

Melukis Menggunakan Ampas Kopi

Lukisan Ampas Kopi
Oleh : Tyo Ampas Kopi

Berikut adalah bahan2 serta peralatan yang biasa saya gunakan

1. Kopi bubuk 
yang siap seduh atau sengaja membuat kopi utk rncana gambar. 
Maka sisa kopi yang diseduh atau ampasnya endapkan, kmudian ambil tisue tempelkan pada endapan ampas, maka air yg tersisa akan terserap. 

2. Air kopi 
(sisakan secukupnya) pas saat minum kopi utk permainan gradasi awal 

3.Jenis kopi sebisa mungkin yang memiliki tekstur halus

4. Air putih 

5.Tusuk gigi atau berbentuk segitiga runcing untuk membuat garis2 wajah

6. Lem Rajawali atau lem lain

7. Pilok Clear

8. Cutten Bat atau kuas atau kapas.

9. Kuas sesuai yang dibutuhkan 

10. Vernis untuk memoles saat kita nyatakan fix dan kering. Dalam hal ini sy menggunakan Vernis Cat minyak Marries. Atau semprot Pilok Clear .

11. Ubo rampe (rokok dan camilan)_ hehehe

Cara dan prosesnya sbb :

1. Siapkan objek yang akan digambar atau imajinasi yang sudah disket terlebih dahulu sesuai mood objek apapun.

2.Fix kan objek dalam sketsa pensil dulu sesuai proporsional 

3. Semprotkan Pilok Kler ke kertas yg sdh di sktsa matang, agar saat penggunaan kopi tdk terlalu mnyesap basah di kertas. 

4. Campurkan ampas kopi yang sdh diendapkan dan di serap oleh tisue dengn Lem Rajawali secukupnya kmudian aduk dg rata.

5. Jika medianya adalah kertas, lebih baik semprot dahulu dengan Pilok kler kertasnya yang sudah diseket pensil agar saat digunakan tdk mudah lembab basah atau sobek. Apalgi jika kertasnya tipis. Jika medianya kanvas, maka tdk usah dipilok. 

6. Bentuklah garis2 objek dgn tusuk gigi atau sejenisnya atau pula ciptakan alatnya dg berbagai uji coba
Jika demikian diperlukan campuran yang agak encer agar mudah. 

7. Stelah dianggap selesai garis2nya dan kering, bsa memulai yg lain dg kuas utk hal2 sesuai kebutuhan objek lain, baik gradasi gelap maupun terang. Tentang takaran silahkan uji coba dg berbagai kebutuhan dan dicatat, mana yang pekat dan mana yg tdk. 

8. Biarkan kering matahari, atau dipanskan di atas kompor .

9. Kapas berfungsi mengurangi warna gelap dg cara celupkan kapas ke air, lalu peras dan biarkan agak lembab, kmudian sentuhkan pelan2 pd bagian yg ingin kita kurangi demi mendapatkan (pencahayaan).

10. Ingat yah ... kering dan timpa dst agar tdk basah lembab kertasnya. 

11. Semua di atas hanyalah dasar saja, selebihnya silahkan berproses dg berbagai eksperiment. Tanpa mencoba kita tidak akan tahu di mana letak kekurangan serta cara memperbaikinya.

12. Ada berbagai sumber ttg komposisi pencampuran ampas kopi, Misalkan Kopi bubuk 3 sendok teh, aduk air sedikit (panas), aduk rata... Jika mmang membutuhkan agak cair, maka airnya ditambah, jika hanya butuh garis2 sketsa, maka disesuaikan saja, Bisa juga dicampurkan dg bahan2 lain sebagai perekatnya sesuai selera observasi.
Usai diaduk, campurkan lem secukupnya, jgan terlalu banyak. Sbb akan mudah kering, jika dmikian saat mmbutuhkan pencahayaan (mengurangi kepekatan dg kapas, akan susah) 

13. Untk finishing stlah dianggap kering, bisa dioleskan dg vernis cat, atau sejenisnya agar mendpatkan warna lebih pekat dan bening atau dg pilok 

14. Pemajangan dalam bingkai frame sebaiknya ditepian list frame kita kasih ganjal tipis agar gambar tdk lsg menyentuh kaca frame dan juga berpungsi sebgai oksigen. Supaya tdk mudah njamur.

15. Ada yang bertanya "apakah jika kena air tdk luntur?." 
Tidak asal segera ditangani dan dikeringkan dengan damai. 

16. "Bagaimana keawetannya?" 
Semua tergantung cara perawatan.

17. Tips di atas hanyalah dasar2 saja, selebihnya kembali pada skil dan kemauan utk terus memahami karakternya.
Saya pribadi hingga kini masih terus melakukan uji coba.

Lukisan Ampas Kopi
Ibarat sebuah menu, ada 10 komposisi, nah yang saya share hanyalah 8 cara dan teknisnya. Untuk 2 selanjutnya silahkan gali dan cari dengan hati ikhlas dan riang. 
Selamat mencoba, mohon maaf bila ada kekurangan dalam penyampaiannya. Pun sya meyakini di antara anggota Grup ini ada yang sdh sangat mahir, jika demikian bisa berbagi dg kawan2 yang lain. Karena setiap individu tidaklah sama dalam mengelola ampas kopi. 

Semoga bermamfaat. 

Salam Ngopi 
Ampas Kopi
Warkop MK Coffee

Klutik 


30 March at 19:10 · Surabaya 
Share:

Berani Mengolah Warna


WARNA YANG MENTAH
Oleh : Guruh Ramdani
Para perupa muda, khususnya yang punya style realis;
Berbicara soal teknis mewarnai, belajarlah untuk mengeksplorasi warna, cobalah misalnya untuk menggambar warna kulit itu tidak harus coklat (atau warna seadanya dari bawaan alat: pensil warna, cat, air, pastel, atau cat minyak).
Bukalah kemungkinan bahwa untuk menghasilkan warna coklat itu merupakan campuran antara arsiran kuning ditumpuk unggu, atau hijau dengan oranye, atau kuning ditumpuk biru dan merah, misalnya.
Cobalah untuk membuat hijau itu dengan cara mencampur kuning dengan biru, bukan hijau apa adanya. Atau untuk warna warna lainnya juga yang sifatnya merupakan hasil campuran.
Keuntungan dari teknis mewarnai semacam ini adalah, pertama, gambar menjadi lebih artistik karena warnanya lebih kaya dan tidak monoton; kedua, semua warna terpakai, tidak menghabiskan warna tertentu saja, karena jika menggunakan warna tube saja, ada warna yang sama sekali tidak terpakai; dan yang ketiga adalah, selalu muncul kejutan-kejutan estetika yang tidak terduga, dan bisa menghasilkan eksplorasi estetika pada tahap pembuatan karya selanjutnya.
Warna itu adalah persepsi, yang menentukan kesan realis itu adalah jatuhnya cahaya dan bayangan. Karena bukankah foto atau lukisan hitam putih (tanpa warna Cyan, Yellow, dan Magenta) pun tetap bisa membentuk identitas objek tertentu, dan sah dikatakan sebagai karya realis?
Bahkan teknologi digital pun sesungguhnya sudah memanfaatkan kekayaan warna ini. Jika kita zoom sebuah foto sampai maksimal di software pengolah bitmap, maka jika yang tampak sekilas seperti warna coklat (dalam bentuk foto utuh), namun dalam bentuk pixel akan menampakkan bentuk aslinya, kotaknya ada yang berwarna merah, unggu, kuning, coklat itu sendiri, dan seterusnya. Maka, jika kita hanya menggunakan satu warna saja dari alat (tube atau pun pensil), ibaratnya kita hanya menggunakan "teknologi warna satu pixel" saja. Padahal jika dianalogikan dengan teknologi digital, semakin tinggi resolusinya, semakin banyak jumlah warna yang diakomodasinya
Maka jika demikian, hakekatnya teknologi digital pun merupakan persepsi dari si penciptanya, karena kamera atau gadget merk A, akan berbeda hasil dan kwalitas warnanya dibandingkan merk B, C, atau D.
Kalau teknik pewarnaan ini sudah diaplikasikan, maka hasilnya bukan tidak mustahil akan lebih bagus dari referensi atau fotonya. Atau mungkin malah lebih jelek jika yang bersangkutan belum berpengalaman menggunakannya, dan malah bingung. Tapi ya itu wajar saja dalam proses belajar, bukan? Yang jadi masalah itu adalah jika tidak mau belajar, merasa pintar sendiri, lama-lama makin bosen karena tidak ada peningkatan kwalitas karya, dan akhirnya malah tidak berkarya.
Jaman saya kuliah dulu, jika warnanya hanya mengunakan seadanya dari tube, disebutnya, "warna kamu mentah," kata dosen saya...
Sekian, mudah-mudahan ada manfaatnya
Terima kasih
Terlampir adalah sebuah karya yang menggunakan berbagai macam warna untuk gambar kulit (pensil warna di atas kertas)

Oleh : Guruh Ramdani


Share:

Membuat Kanvas Sendiri ( Cara 1 )

Kain Kanvas
Masih saya simpan catatan kecil dari teman yang sangat bermanfaat.. bikin kanvas dgn kualitas bagus.. bisa dipraktekkan.. 

Aku pernah bikin dan sukses hahahahha.. monggo ...


Membuat Kanvas Sendiri

Bahan yang harus disiapin
  • Kain blaco.. bisa disesuaikan tingkat kwtebalannya
  • Cat genteng
  • Cat kayu warna putih
  • Pengencer .. terpentin
Alat yang harua disiapin
  • Stretcher. Semacam bingkai untuk merentang kain
  • Scrap /.. utk meratakan cat genting ke kanvas
  • Amplas
  • Kuas tembok dan kuas kayu


Suasana yang dibutuhkan adalah tempat teduh yang cukup luas. Biar merentang kainnya leluasa


by : Solichin Totok
Semarang, 5 November 2016
Share:

Melukis Menggunakan Serbuk Oyan

Selamat pagi temans.. sengaja saya posting ulang beberapa karya hitam putih saya.. sekedar utk menjawab pertanyaan teman teman tentang bahan yang saya pakai untuk berkarya dalam hal ini khusus karya hitam putih diatas kertas maupun kanvas..

Alat dan Bahan
Nah saya sertakan foto bahan yang saya pake.. disitu ada beberapa jenis pensil konte, tusuk sate, kapas, kain tissue basah yang sudah kering dan selotip.. dan pastinya serbuk arang ( yang aku sebut oyan ) 

Cerita tentang serbuk oyan yang saya pakai berawal dari kisah saya sekitar 24 tahun lalu saat saya kuliah dan nyambi jadi pelukis jalanan di jl. pemuda Semarang.

Serbuk Oyan & Pensil Charcoal di Kertas BC
Waktu itu saya melukis dengan hanya menggunakan pensil konte, belum kenal serbuk arang. Nah di tahun itu ada tetangga yang suka melukis yang seumuran saya menyarankan serbuk oyan ini..dan ternyata saya cocok .. dan alhamdulillah sampai hari ini saya bisa 'menaklukannya', Sayangnya beliau teman saya meninggal bbrp tahun kemudian karena sakit paru paru.. terimakasih saya utk beliau ( almarhum Usmanto).

Sekilas info.. serbuk oyan ini saya beli di toko bangunan dengan harga yang sangat murah sekali.. seandainya saya hari ini beli 1 ons yang mungkin harganya cuma 10 ribu. Dengan 1 ons itu saya bisa menghasilkan puluhan bahkan mungkin lebih dari seratus gambar dgn ukuran seperti contoh.

Serbuk ini hanya dijual di toko bangunan.. saya tidak tahu persis nama yang dipake di tempat/kota kalian.. tapi kayaknya secara umum digunakan utk mengolesi benang oleh tukang batu pada saat mereka pasang bata.

Serbuk Oyan & Pensil Charcoal di Kertas BC
Untk kertas yang saya pake .. kertas BC .. konturnya mirip kertas manila.. dan sangat cocok sekali dengan media ini.. jangan keliru dengan kertas IVORY.. Ivory lebih licin.

Mengenai pensil konte yang saya pake.. kebetulan yang saya pake justru yang paling murah.. karena di era sekarang banyak sekali merk dgn harga yang mahal mahal.. sumpah menurut saya konte itu cuma arang dan dimana mana yang namanya arang ya arang saja.. gak ada kaitannya antara harga dan kualitas (itu menurut saya yang sudah mencoba beberapa merk)

Nah.. demikian penjelasan versi saya guna menjawab banyak pertanyaan yang masuk ke inbox saya.. hehehe daripada jawab satu satu..

Serbuk Oyan Kombinasi Cat Minyak
Demikian semoga tidak ada yang tersinggung dengan postingan saya ini.
Pesan taktis yang ingin saya sampaikan adalah.. tidak perlu bahan mahal utk sebuah karya yang mahal... 

Temukan bahan dan alat kalian sendiri dan ciptakan karya yang outstanding .. buktikan pada dunia ada cara cerdas murah meriah untuk mahakarya yang luar biasa.
Semoga bermanfaat.. aamin
Sumber
Semarang, 4 Januari 2017

Share:

Persiapan Melukis Menggunakan Cat Minyak

Melukis Menggunakan Cat Minyak , Cara Solichin Totok 
Pada dasarnya proses melukis realis itu hampir sama dengan kegiatan profesi lainnya... Contohnya profesi seorang koki atau juru masak , seorang koki yang profesional akan selalu mempersiapkan segala macam alat bahan dan suasana sebelum proses memasak di mulai..untuk bisa dihasilkan masakan yang enak.
Nah.. dlm hal berkarya lukis.. dlm hal ini khususnya lukisan minyak pada kanvas.. maka hal yang sama sebaiknya juga dilakukan..

Dari pengalaman saya sebelum berkarya maka bebrapa hal yang pasti akan saya perhatikan yaitu.


  1. Obyek sudah harus disiapkan ( penentuan obyek kadang jauh lebih memusingkan daripada proses yang lainnya )
  2. Cat minyak harus dalam keadaan lengkap (sesuai yg dibutuhkan ) pastikan warna putih dan hitam lebih banyan drp warna lainnya.. utk yang biasa lukis wajah.. sebaiknya warna oker ditambahin jumlahnya.. saya suka warna oker rembrandt nomor seri 227.
  3. Minyak pengencer.. saya cocok dengan minyak linseed.. tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer.. duluuuu pada saat saya belum mampu membeli yang mahal.. saya beli di toko bahan kimia.. mereka sudah paham kalo kita bilang linseed.. waktu itu 1 liter cuma 30 rb an... Jauuuh lebih murah drpd beli yang bermerk.. winsor newton bisa sampai 300 sampai 400 ribuan. Terakhir saya beli yang 250 ml. Sekitar 160 rb an.
  4. Minyak pencuci Kuas, sejujurnya saya paling cocok dengan minyak tanah, tapi sekarang saya lebih suka mencuci kuas dengan air yang sudah di beri bubuk detergen
  5. Kanvas.. nah utk lukisan realis sebaiknya pake kanvas dengan kontur yang lebih rapat.. dan pastikan bahwa peruntukkannya memang khusus utk lukisan cat minyak...pastikan. Tidak ada cacatnya...duluuuu saya suka beli kanvas buatan bandung.. lupa merknya.. tapi kalo sudah mampu beli yang mahal silahkan cari yang lebih bagus.. banyak pilihan.. Saya biasa beli yang roll..karena saya sudah biasa persiapkan spanram ( stretcher ) dgn berbagai ukuran.. sebaiknya kalo beli kanvas yang roll.. usahakan yang lebarnya diatas 165 cm.. utk mendapatkan space tambahan guna dililitkan dibelakang span..Saran saya.. kalo sudah produktif .. bikin kesepakatan dengan ukuran yang konsisten. Saya selalu konsisten dengan ukuran kanvas sebagai berikut ( 50 x 60 cm , 70 x 90 cm , 100 x 120 cm , 120 x 150 cm , 150 x 200 cm , 159 x 250 cm ) Selebihnya cuma selingan dan tergantung permintaan Ukuran tersebut menghindarkan kita dari sisa kain yang mubadzir.. 
  6. Easel.. atau alat utk meletakkan kanvas.. saya memiliki lebih dari 2 easel. Alat ini penting agar posisi kita melukis nyaman. Banyak pelukis terutama yang masih baru tidak memperhatikan pentingnya alat ini.. sya sarankan utk memiliki 1 easel dengan desain sesuai kebutuhan. Yang saya miliki memiliki desain yang pas sesuai kebutuhan saya.. yaitu.. bisa diatur sampai ketinggian 2 meter. Bisa di stel naik turun, dan yang lebih penting.. tegak lurus 90° .. fungsinya agar badan kita tidak perlu membungkuk.. penting untk menjaga tulang agar tdk bengkok dan tidak mudah capek.. Easel yang baik adalah yang kokoh dan berat agar tidak mudah roboh kalo tertera angin.
  7. Kursi.. sebaiknya kita pakai kursi yang ber roda agar utk kepentingan mobilitas.. mengingat proses melukis akan banyak melakukan gerakan terutama utk luksan ukuran besar.
  8. Kuas. Naaaah.. usahakan persediaan kuas sebanyak banyak nya... Jangan pelit beli kuas. Perbanyak ukuran yang lebih kecil Gak perlu beli yang bermerk mahal. Kuas saya murahan semua.. utk ukuran besar saya pake kuas tukang.. strategi saya membeli kuas .. saya selalu beli ukuran nomor 1,3,5,7,9,11.. dan bebrapa kuas bangunan berbagai ukuran.merk Eterna. Utk detailing saya beli berbagai merk dgn kemasan 1 pack isi 5 atau 6 buah.. kira kira rp 20 rb per pack.
  9. Kain lap.. usahakan yang terbuat dr katun.. kebiasaan saya .. saya selalu cocok dngan kaos bekas pakai .. 
  10. Suasana , Suasanya yang saya suka adalah yang tenang tidak terkontaminasi dgn anak kecil, lapang tetutama areal belakang badan kita perlu ada ruang kosong.. mengingat kebiasaan kita sering melakukan gerakan mundur. Lebih asik kalo saya ditemani musik.. lagu lagu yang kita suka. Oh ya.. hampir selama ini saya TIDAK PERNAH melukis didalam ruangan rumah... Saya hampir selalu melukis di teras rumah.. guna mendapatkan cahaya yang cukup dan alami. Hampir SELALU saya melukis saat pagi,siang ato sore hari.. hampir tidak pernah melukis di malam hari.. guna menjaga kesehatan mata yang sudah mulai 'sakit'..
  11. Tips tambahan. Sebelum melukis pastikan kita dlm keadaan kenyang, sudah menunaikan ibadah sholat (utk moslem), pipis dulu biar tenang,... Dan yang paling rutin... Berdoa dulu
Demikian semoga bermanfaat.

Sekali ini cara standard yang saya lakukan.. mohon maaf kalo ada kesan sok sok an dan riya'.. ini cuma efek galau pengen berbagi pengalaman.. 

Salam.
Sumber

Solichin Totok
Semarang 9 November 2016
Share:

Memilih Kertas Yang Cocok Untuk Cat Air

Lukisan Cat Air "KABUT HIJAU BOROBUDUR" 37x56cm by KinKin
IILMU BISA DATANG DARI PENGALAMAN
19 tahun melukis cat air, banyak mendapatkan hal-hal baru yg cukup bermanfaat dlm tehnik melukis cat air.

Berbagai macam merk cat, kuas dan kertas cat air, juga SANGAT BERPENGARUH thdp hasil akhir sebuah lukisan cat air.

Misal utk tehnik ekspresif dg efek jamur yg khas, bisa kita dapatkan pada kertas merk montval dari canson dan cotman dari winsor.

Kedua jenis kertas ini sangat enak utk melukis figur dan potret dg gaya impressionist.
Makanya alvaro castegnet dan josef zbukvic kadang suka menggunakan semprotan air saat melukis, tdk lain utk menjaga kelembaban kertas tsb (mungkin cuacanya cukup panas saat melukis).

Sedangkan utk objek landscape lebih cocok jika menggunakan kertas arches dari canson. Melukis potret juga bisa dan hasilnya akan lebih realis, tentunya harus latihan yg rajin utk mencapainya, krn jika tdk maka lukis potret akan jauh lebih sulit dikertas arches.

CUACA juga sangat mempengaruhi dlm proses melukis cat air. Misal utk melukis potret dg gaya impressionist dan tehnik bloboran dan berjamur, sangat cocok jika dilukis dlm keadaan cuaca cerah dan panas.

Sedangkan utk melukis landscape atau portrait dg menggunakan kertas arches, cocoknya jika dilukis saat cuaca hujan dan lembab, krn kertas akan lbh lama mengering dan dlm keadaan lembab yg agak lama ini, kita bisa mendapatkan goresan yg sangat nyaman dan sangat cocok utk menghasilkan sebuah lukisan realis dg media cat air. 
Selamat mencoba.

By :  KinKin
Sumber : https://www.facebook.com/waterolorist
Share:

Alternatif Melukis Tanpa Kuas

Laneya Grace
Sedikit berbagi cerita dibalik lukisan kecil saya dengan model sejuta umat . Mbak Laneya Grace, Karya ini cuma karya iseng .. tapi saya suka dan saya anggap sebagai karya monumental, karena dari karya ini saya merasa mendapatkan pelajaran baru.. 

Yang baru dari penciptaan karya ini adalah karena saya hampir sebagian besar TIDAK menggunakan kuas. Kuas kecil cuma saya gunakan utk menciptakan detail. 

Adapun alat baru saya adalah potongan kain katun dari kaos yang saya pakai.. dan teknik yang saya pakai adalah teknik kering.. jadi langsung bisa dinikmati.. sejak saat itu saya merasa melukis menjadi semakin mudah, semakin murah, dan semakin cepat.. salah satunya karena dengan proyeksi mata maka pencapaian proporsi sangat cepat diperoleh.

Semoga bisa dijadikan ide bahwa banyak alat yang bisa kita gunakan untk melukis.. salah satunya adalah kain katun dari kaos bekas yang kita pakai..

Semoga tidak ada yang tersinggung. karena saya cuma pelukis otodidak... Bebas bebas saja..



Share:

Total Tayangan Halaman

+ Follow
Join on this site

with Google Friend Connect

Popular Posts