Memahami Esensi Seniman dan Proses Berkesenian

Sebuah unggahan di Twitter yang menyatakan, "Jika kamu masih menggunakan reference picture, berarti kamu bukan seorang seniman," memicu diskusi menarik tentang metode berkarya dan definisi seniman. Mari kita bedah lebih lanjut.

Metode Berkarya: Ranah Personal yang Fleksibel

Penggunaan reference picture (gambar referensi) dalam berkarya adalah bagian dari metode atau teknik berkesenian. Ini adalah urusan personal dan teknis yang sangat bervariasi bagi setiap individu. Sama seperti seorang seniman yang bisa berkarya sambil tengkurap, telentang, atau duduk, penggunaan referensi adalah pilihan pribadi yang tidak mengurangi nilai seorang seniman.

Meskipun demikian, dalam seni lukis (painting), pengalaman langsung atau observasi langsung (misalnya melalui live sketch atau live painting) memang sangat dianjurkan. Hal ini karena ketika melukis secara langsung, seniman dapat merasakan atmosfer dan suasana objek atau lingkungan secara menyeluruh, yang kemudian dapat tertuang dalam karya. Beberapa seniman bahkan merasa perlu untuk mengunjungi lokasi secara langsung atau bekerja dengan model yang sudah dikenal baik untuk menangkap esensi dan atmosfer yang kuat dalam karya mereka.


Epistemologi Seni: Batasan dan Definisi Seniman

Pertanyaan krusial kemudian muncul: Secara epistemologi, apa batasan atau kriteria seseorang disebut seniman? Apakah harus super hebat, gondrong, atau kriteria lainnya?

Epistemologi sendiri adalah cabang filsafat yang membahas tentang teori pengetahuan, termasuk batasan dan kaidah suatu ilmu. Dalam konteks seni, epistemologi mencoba mendefinisikan apa yang disebut "seniman" dan "karya seni" berdasarkan kesepakatan dan pandangan para ahli.


Perbedaan Antara Objek Seni dan Karya Seni

Berdasarkan kesepakatan yang telah berlaku ratusan tahun, definisi seorang seniman dan karya seni terikat pada arena pameran seni, yaitu galeri.

  • Karya yang belum pernah dipamerkan di galeri, bagaimanapun bagusnya, masih disebut Objek Seni. Ini karena belum melewati proses kurasi, apresiasi, dan kritik dari komunitas seni.
  • Sebaliknya, suatu karya yang pernah dipamerkan di galeri secara resmi disebut Karya Seni. Ini menunjukkan bahwa karya tersebut telah diakui dan melewati "validasi" dalam ranah seni profesional.

Siapa yang Disebut Seniman?

Berdasarkan epistemologi seni yang telah disepakati:

  • Orang yang belum pernah memamerkan karyanya di galeri yang memenuhi standar epistemologi seni (yaitu galeri yang melibatkan apresiator, kritikus seni, kurator, kolektor, dan lainnya) disebut sebagai Pembuat Objek Seni. Mereka menciptakan karya dengan nilai estetika, namun belum masuk dalam lingkaran pengakuan seni formal.
  • Orang yang rutin memamerkan karyanya di galeri seni dan melibatkan ekosistem seni profesional (apresiator, kritikus seni, kurator, kolektor) disebut Seniman. Ini menandakan bahwa mereka telah diakui secara profesional dalam komunitas seni.

Poin Penting untuk Dipahami:

  • Metode berkarya adalah kebebasan personal. Jangan biarkan opini orang lain membatasi kreativitas dan teknik Anda dalam berkesenian.
  • Definisi "seniman" dalam konteks ini adalah pengakuan institusional. Meskipun seseorang memiliki bakat luar biasa, pengakuan formal di galeri adalah salah satu kriteria utama dalam epistemologi seni yang berlaku saat ini.
  • Peran galeri sangat krusial. Galeri bukan hanya tempat pameran, tetapi juga menjadi wadah interaksi antara seniman, karya, apresiator, dan kritikus, yang secara kolektif membentuk ekosistem seni.
Share:

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

+ Follow
Join on this site

with Google Friend Connect

Popular Posts

Arsip Blog