Simbalion Water Color Cake ( Review )

Cat air ini adalah watercolor cake, alias cat kering dan padat yang akan larut kalau diberi air, Bentuknya persis sama pallet ‘eyeshadow’, Cara penggunaannya juga mirip-mirip dengan eye shadow, Bedanya hanya kalau untuk eye shadow, kamu bisa langsung mengambil warnanya dengan kuas kering, sedangkan untuk watercolor cake ini kamu perlu membasahi kuasmu dulu dengan air baru mengusapkannya pada watercolor cake nya dan selanjutnya mengaplikasikannya pada kertas gambarmu.
Produk Simbalion Watercolor Cake, kuas bawaannya , swatches warna yang saya buat
Watercolor cake lebih praktis dibandingkan dengan watercolor paste yang ada di kemasan tube, Karena kamu tidak perlu membuka tutup tube nya satu-per satu untuk mengambil cat nya, Kamu hanya tinggal membuka box nya sekali saja, dan semua warna sudah bisa ter-ekspose oleh kuasmu.

Cat air ini juga mudah larut dalam air, Jadi beritu dibasahi dengan kuas basah, sifatnya sama dengan cat air pada umumnya. Aquarel cenderung transparan, Namun juga bisa dibuat lebih opaque, atau warna tebal, jika jumlah cat yang terambil oleh kuasnya lebih banyak lagi.

Cat ini juga mudah untuk kering lagi, Jadi tidak perlu merasa takut cat nya tumpah ke luar wadahnya setelah kamu basahi dengan kuas basah. Karena tidak lama setelah itu dia akan kembali kering, kembali ke bentuknya semua, dan perlu dibasahi lagi untuk melarutkannya kembali.



36 warna dari cat air ini sudah cukup mewakili banyak warna yang bisa digunakan untuk melukis landscape maupun portrait. Jadi saya jarang banget untuk mencampur-campurkan warnanya.

Tapi bagi yang ingin mencampur-campur warna untuk mendapatkan warna baru, tutup dari cat air ini didesain dengan cekungan-cekungan bulat yang bisa dipergunakan sebagai palet. Jadi, kamu ga perlu bawa palet secara terpisah, Praktis kan.

ah tapi, semua watercolor cake itu pas makenya harus rajin-rajin bersihin kuasnya waktu pindah dari satu warna ke warna lain. Karena kalau kuasnya ga bersih, warna dari cake yang satu bisa mengkontaminasi warna cake yang diusap sesudahnya. Tapi setelah diberi air, kontaminasi warna itu bisa terlarut dan dihilangkan lagi koq.

Kualitas warna dari cat air ini, lumayan memuaskan. Opasitas warnanya bisa dikontrol dengan mudah, sehingga memudahkan saya yang masih pemula ini :”)

Hasil lukisan yang dibuat full dengan menggunakan Simbalion Watercolor Cake 36 color yang bulat2 bening di bawah itu tutup watercolor cake nya, bisa dilepas dan digunakan sebagai palet
  • Kelebihan :
  1. Harganya yang murah, ini yang paling penting, kisaran Rp 65.000 - 90.000
  2. Praktis, sudah include palet dan kuas
  3. Warnanya lengkap
  4. Opasitas mudah dikontrol
  • Kekurangan : 
  1. Kuas bawaan terlalu kecil
  2. Kemasannya besar, tapi maklum lah kan warnanya banyak
  3. Harus bawa air secara terpisah, karena ga ada tempat penyumpanan air di kuasnya
  4. Warnanya gampang nyampur ke cake lainnya kalau kuasnya ga dibersihkan secara menyeluruh (lihat gambar terakhir, di warna pink nya ada noda ungu-nya). tapi setelah diberi air, kontaminasi warna itu bisa dihilangkan lagi koq.


Source : https://gambarnanda.wordpress.com/2015/12/22/review-simbalion-water-color-cake/
Share:

Komunitas Lukis Cat Air Indonesia ( KOLCAI )

Logo KOLCAI
KOLCAI adalah komunitas untuk belajar seni lukis cat air mulai dari dasar, saling berbagi ilmu, menjunjung tinggi martabat seniman dan karyanya,  

Komunitas ini dibentuk sebagai sarana untuk mempopulerkan cat air kepada masyarakat umum dan sebagai sarana tumbuh kembang anggotanya yang semakin banyak dan menyebar di seluruh Indonesia, 
anggota Kolcai sangat beragam, mulai dari kalangan anak-anak, mahasiswa, pekerja hingga kalangan tua yang sudah pensiunan.

Group Facebook Pusat :  Komunitas Lukisan Cat Air Indonesia
Group Facebook Cabang : Jabodetabeka, Jogjakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Madura dll.

Komunitas KOLCAI

Share:

Ikatan Wanita Pelukis Indonesia ( IWPI )

Logo IWPI
Ikatan Wanita Pelukis Indonesia disingkat IWPI , Adalah komunitas yang semua anggotanya adalah pelukis wanita dari seluruh Indonesia , didirikan pada 10 September 1985 di Jakarta untuk waktu yang tidak ditentukan, semula bernama Ikatan Pelukis Wanita Indonesia, Kini menjadi Ikatan Wanita Pelukis Indonesia.  IWPI berkedudukan di Jakarta dan meliputi wilayah kerja seluruh Indonesia

Page : Facebook
E mail : iwpi.jabar@yahoo.com

Beberapa Event pameran yang di selenggarakan IWPI 
Pameran Lukisan IWPI 2012
Pameran IWPI 2013
Source : http://iwpi-jakarta.blogspot.com

Share:

Dasar Penentuan Harga Lukisan Pesanan

Oleh: Guruh Ramdani
Teman teman Yth.

Masih banyak yang bertanya kepada saya mengenai dasar penentuan harga lukisan pesanan. untuk itu saya memposting kembali tulisan yang pernah dimuat ini.

Sebetulnya saya pribadi tidak punya pengetahuan khusus soal itu, semuanya hanya karena pengalaman bertahun tahun saja, itu pun sebetulnya saya jarang menerima pesanan, karena memang tidak secara terbuka saya umumkan atau sengaja saya cari, berhubung saya disibukkan dengan hal atau pekerjaan lain, utamanya mengajar, termasuk aktifitas melukis atas dorongan pribadi (juga), atau mungkin juga pertimbangan lain dari calon konsumen. Walau pun kalau ada pesanan dan harganya cocok ya saya kerjakan juga. Beberapa informasi didapat juga karena merupakan hasil diskusi (tidak langsung) dengan beberapa teman perupa.

Dan hasilnya adalah sebagai berikut,
  • Kualitas Karya

Tidak bisa dihindari, yang yang menjadi dasar pertimbangan pertama dan utama tentunya adalah kualitas karya. Untuk itu wajib bin kudu seorang seniman menguasai berbagai teknik secara maksimal, dalam hal ini tentunya adalah kemampuan teknis melukis realis, karena suka tidak suka, mayoritas orang yang memesan lukisan adalah “ingin dilukis secara realistis dan indah”, walaupun ada beberapa pengecualian kasus pesanan di dunia seni rupa yang pernah terjadi. Penguasaan teknis di sini adalah menyangkut ilmu melukisnya itu sendiri, maupun pengetahuan dan penggunaan alat dan bahan. Kuasai teknik semua alat dan bahan untuk melukis, jangan hanya terpaku akan satu alat saja. Semakin luas teknik yang kita kuasai akan semakin besar peluangnya. Karena biasanya permintaan konsumen itu suka ada yang ingin dilukis dengan alat dan bahan tertentu.
  • Kwalitan serta Harga Alat dan Bahan yang Dipergunakan 

Seperti yang diketahui bersama bahwa alat dan bahan untuk melukis tidaklah murah. Hal ini harus dipisahkan sebagai indikator memberikan biaya, apakah menggunakan pensil atau cat, di atas kertas atau kanvas, menggunakan pigura atau tidak, harus dihitung dari awal. Sehingga komponen ini bisa menjadi pertimbangan argumentasi kita ketika meminta DP di muka.Kwalitas alat dan bahan pun harus menjadi pertimbangan yang penting dan tidak boleh diabaikan atau sembarangan. Karena perlu diketahui, melukis menggunakan alat dan bahan yang berkualitas secara visual pun akan terlihat lebih keluar kualitas warnanya, dan (justru) penggarapannya pun lebih mudah. Penggunaan alat dan bahan yang berbeda pun (berdasarkan sifatnya masing masing), akan menentukan lamanya waktu pengerjaan, dan itu pun harus diperhitungkan.
  • Ukurannya

Karena harus diingat, ukuran akan menentukan juga lamanya waktu pengerjaan berikut banyaknya alat dan bahan yang dipergunakan.
  • Jumlah Kepala Orang yang Akan Dilukis

Hal ini tentunya sudah jadi pengetahuan umum teman teman, karena jika lukisan potret wajah, yang menjadi titik sentral jualannya adalah kemiripan wajahnya. Namun sebaiknya jumlah kepala ini harus dibedakan antara satu orang dengan beberapa orang, jika satu orang nilai jualnya adalah misalkan 600 ribu, maka harus dibagi menjadi dua indikator, yang tiga ratus ribu adalah cat, kanvas, dan kwas yang akan aus; dan yang tiga ratus ribu berikutnya adalah nilai pekerjaan atau jasanya. Sehingga jika harus mengerjakan sebanyak tiga orang, nilai lukisannya adalah 600 ribu ditambah 300 ribu kali dua orang (tambahan), atau satu juta dua ratus ribu rupiah. Tentu biaya ini pun di luar biaya pigura.
  • Tingkat Kesulitan Pengerjaan

Misalkan, apakah pakaiannya polos atau bermotif rumit (seperti batik)? Apakah background harus digambar secara utuh atau boleh dibuat polos? Kalau memang rumit, baiknya dikenakan saja biaya tambahan, misalkan dari tiga orang, yang menggunakan batik yang rumit satu orang, maka yang satu orang ini dikenakan biaya tambahan misalkan 150 ribu sendiri.
  • Pengiriman dan Packaging 

Seperti yang kita ketahui bahwa pihak jasa pengiriman paket akan menghitung biaya berdasarkan, panjang kali lebar kali berat. Apabila si pemesan ingin dipigura sendiri alias lukisannya dikirim dengan cara digulung, saya tidak membebankan biaya pengiriman apabila masih dalam lingkup pulau Jawa, namun apabila harus ke luar Jawa apalagi ke luar negeri, ya suka tidak suka harus ditanyakan dulu kepada pihak jasa pengiriman. Apabila menggunakan Pigura, apalagi jika menggunakan kaca, maka ukuran lukisan pun akan menjadi lebih besar dari ukuran aslinya, karena jika pinggirannya saja 10 cm, maka lukisan yang berukuran 30 X 40 cm saja akan menjadi 50 X 50 cm, belum lagi beratnya. Belum lagi (kalau pakai kaca) harus dipacking kayu, tentunya akan bertambah berat lagi. Maka bisa dipastikan, efek dari biaya pengiriman semacam ini ini akan membuat rasa terkejut dengan jumlahnya kalau tidak diantisipasi dari awal.
  • Lamanya Waktu Pengerjaan

Sebaiknya untuk soal ini dihitung berdasarkan jumlah jam, bukan hari, karena bisa saja ada hari yang kosong, dan kita pun harus beristirahat atau mengerjakan soal lain. Atau bisa saja secara teknis jumlah harinya satu bulan, namun jumlah pengerjaannya adalah 60 jam. Maka jika (seandainya) seorang buruh bangunan dibayar 120 ribu per delapan jam kerja, tentunya kita bisa menghitung kapasitas kita, apakah mau dihargai lebih atau kurang dari itu. Kalau selama delapan jam saya dibayar mengajar sekian rupiah, maka saya bagi delapan, dan (kalau saya pribadi) saya naikan menjadi 150 persen dari bayaran yang biasa saya terima tersebut. Karena bagi saya hal tersebut hitungannya adalah lembur. Sekali tersebut, biaya tersebut hanyalah menyangkut jasa atau waktunya saja, di luar biaya alat dan bahan, apalagi pigura.

Sampai poin di atas harus dibicarakan atau ditanyakan di muka dengan pihak pemesan secara terbuka sebelum menentukan biayanya. Jangan tergesa gesa menentukan harga sebelum dihitung dengan cermat. Lihat dulu fotonya sebelum dilukis, karena dari sana akan bisa ditebak tingkat kesulitannya. Minimal kita bisa menghitungnya dalam kisaran satu atau dua jam. Apalagi untuk pengiriman yang sifatnya di luar kebiasaan atau jauh harus ditanyakan dulu ke pihak jasa pengiriman sebelum diputuskan. Jangan sampai kita merasa nilai pekerjaan kita besar tapi setelah selesai dan dihitung ulang, kita merasa lebih banyak kerja baktinya.
  • Lingkup Pergaulan (Relasi) dan Citra yang Ditampilkan

Dalam ilmu ekonomi dinyatakan bahwa barang yang sama (misalkan Coca Cola) jika dijual di tempat yang berbeda (di pinggir jalan, di Supermarket, atau di Hotel) akan berbeda pula nilainya. Maka bagi adik adik yang masih sekolah dan lingkup pergaulannya mayoritas adalah teman teman sebaya, mungkin jika mendapat order dari teman teman, sudah bisa ditebak uang saku temannya itu berapa, dan nilai apresiasinya pun terukur. Namun bagi mereka yang cenderung sudah berumur, dan teman temannya sudah banyak yang sukses, apalagi jika orangnya supel, teman dari temannya tersebut juga bisa menjadi pelanggannya. Walau pun demikian, di era teknologi informasi ini, asalkan kita konsisten berkarya, hal hal semacam itu bisa cepat diatasi, yang penting adalah kembali ke poin pertama di atas, “kualitas karya”. Lingkup pergaulan pun bisa dibentuk dengan berpameran, yang akan membuka akses serta kepercayaan publik baik itu masyarakat awam maupun kolektor (akan kesungguhan kita) sebagai perupa, atau juga mengunjungi pameran dan bersilaturahmi dengan sesama seniman biasanya akan membuka akses ke soal ini.
  • Nilai Inflasi

Kita tahu bahwa semakin lama harga barang juga semakin naik tiap tahunnya. Maka dengan penuh kesadaran kita pun harus memperhitungkan soal ini, dan secara berkala kita harus menaikkan harga setiap tahun, entah 5 atau 10%, sehingga tidak terseret perekonomian global. Harus diwaspadai pula kenaikan harga yang terlalu melonjak, karena bisa jadi dalam waktu sesaat anda bisa dapat order dengan nilai sangat besar, tapi puasa dalam jangka panjang. Atau harga kita di satu sisi sangat tinggi, namun pada saat lain banting harga, sehingga bisa menimulkan ketidakpercayaan di mata konsumen yang pernah memesan. Kenaikan harga itu harus, tapi sedikit demi sedikit dan wajar.
  • Tingkat Keterkenalan dan Jam Terbang si Pelukisnya. 

Suka tidak suka faktor ini akan sangat menentukan nilai jual. Karena tidak mudah juga membentuk nama ini, jadi kita tidak bisa dengan mudah mengatakan, “kok karya saya lebih bagus dari si anu, tapi dia bisa laku mahal sementara saya tidak?” Menyangkut soal ini yang harus dilakukan adalah harus konsisten berkarya dan berpameran, ada atau tidak ada order. Karena tentunya orang yang punya nama itu juga menikmati hasilnya setelah melalui berbagai macam fase perjuangan. Kualitas atau level pameran yang diikuti pun tentunya harus menjadi bahan pertimbangan yang penting pula.
  • Jumlah Cadangan Devisa (si Seniman) dan Tingkat Kebutuhannya. 

Artinya, jika cadangan devisa, asset atau tabungan) si seniman aman (misalkan si seniman punya tabungan 50 juta rupiah di Bank) maka jadi logis saja jika dia memberikan nilai 5-10 juta untuk satu buah pekerjaannya, karena kira kira, sekian bulan ke depan hidup dia aman. Masa sih dalam satu bulan tidak ada kerjaan sama sekali? Kan kecil kemungkinannya. Atau bisa saja malah dalam satu bulan ada tiga pekerjaan. Maka dari itu, sang seniman pun seharusnya secara berkala menabung penghasilannya, dan secara bertahap (juga) membeli peralatan yang lebih berkualitas.
  • Hukum Pasar (Menyangkut Permintaan dan Penawaran)

Jika nama kita sudah di atas dan permintaan tinggi, tentunya secara otomatis harga pun akan naik dengan sendirinya.

Sekian mudah mudahan ada manfaatnya. Apa yang ditulis di atas bukan ketentuan yang tidak bisa ditawar tawar. Dalam prakteknya tentu tidak bisa dihindari adanya negosiasi. Belum lagi pertimbangan lainnya berdasarkan pengalaman masing masing.

“Pak kalau setelah dipraktekkan yang di atas dirasa kemahalan sehingga konsumen nolak, bagaimana?” Kalau saya sih biasanya bertahan, karena ya itu, menyangkut cadangan devisa tersebut. Lagi pula saya punya penghasilan dan pekerjaan tetap, tidak bergantung dari situ. Di sisi lain, pemesan kita pun mayoritas biasanya sudah bisa mengukur nilai atau kualitas kita. Jadi saran saya anda tetaplah berkarya, ada atau tidak ada pesanan, karena hal tersebutlah yang akan memancing pekerjaan. Syukur syukur (dan ini tidak mustahil) karya yang bukan pesanan tersebut malah dibeli orang dengan nilai lebih tinggi dari karya pesanan. Jika kita baru berkarya satu atau dua buah, namun berharap mendapatkan harga yang tinggi tentu hanya akan berakhir sebagai mimpi, walau pun karya kita bisa dibilang bagus atau luar biasa.
Yang mau berkomentar, atau urun saran, tolong bingkai diskusinya adalah “Lukisan Pesanan”, sehingga tidak dicampur-adukkan dengan “lukisan idealis”, karena bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan malah jadi debat kusir.
Terima kasih
Oleh : Guruh Ramdani
Sumber Facebook
Share:

Opening Visual Art Exhibition Artvance & Eccellente Gallery

Pameran Lukisan yang di gelar di Eccellente Galleri ini bertema " Art For Everything " hasil kerjasama ArtVance dan pihak Gallery , Pameran ini akan berlangsung 8 Desember 2018 - 8 Februari 2019 dan di ikuti 7 pelukis dari beberapa daerah di tanah air , 



Opening Artvance Visual Art Exhibition



Share:

Bengkel Pelukis Militan Indonesia ( BPMI )

Logo BPMI
Bengkel Pelukis Militan Indonesia ( BPMI ) adalah komunitas pelukis militan yang anggotanya terdiri dari pelukis amatir dan profesional dari penjuru nusantara yang saling menghargai dan maju bersama , 
didirikan tanggal 30 Oktober 2016 dengan kedudukan di Jl. Bulungan Blok C No. 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. BPMI merupakan komunitas seni rupa yang bersifat kebersamaan dan kekeluargaan dalam berkesenian serta bersifat independen yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945.

Sebagai wadah, BPMI diibaratkan seperti sebuah perahu besar yang membawa para pelukis militan berjuang bersama melawan ombak dan badai untuk mencapai tujuan
BPMI punya agenda rutin untuk OTS dan pameran setiap tahunnya.

E-mail : bengkelpelukismilitanindonesia@gmail.com
Group Facebook : Bengkel Pelukis Militan Indonesia
Sekretariat : Jl. Bulungan Blok C No. 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

KETUA UMUM

Share:

Museum Affandi

Museum dan Galei Afandi


MUSEUM AFFANDI

Museum Affandi terletak di Jalan Laksda Adisucipto 167, yaitu jalan utama yang menghubungkan kota Yogyakarta dan Solo, di tepi barat Sungai Gajahwong. Letaknya sangat strategis sebagai salah satu kompleks museum seni lukis di Yogyakarta. Kompleks museum menempati tanah seluas 3.500 meter persegi terdiri atas bangunan museum beserta bangunan pelengkap, dan bangunan rumah tempat tinggal pelukis Affandi dan keluarganya. Lahan yang berteras tidak menghambat Affandi dalam menciptakan tata letak bangunan beserta lingkungannya. Pembangunan kompleks museum ini dilakukan secara bertahap dan dirancang sendiri oleh Affandi.

GALERI I
Pada tahun 1962 Affandi selesai membangun Galeri I dengan luas bangunan 314,6 meter persegi sebagai ruang pameran bagi sejumlah hasil karya lukisnya. Bangunan Galeri I ini kemudian diresmikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Prof.Ida Bagus Mantra, pada tahun 1974.

Pada Galeri I dapat disaksikan hasil karya Affandi yang berupa lukisan dari tahun-tahun awal hingga tahun terakhir semasa hidupnya. Lukisan tersebut terdiri atas sketsa-sketsa di atas kertas, lukisan cat air, pastel, serta cat minyak di atas kanvas.

Hasil karya dua buah patung potret diri yang terbuat dari tanah liat dan semen, serta sebuah reproduksi patung karyanya berupa potret diri bersama putrinya, Kartika, yang aslinya menjadi koleksi Taman Siswa Jakarta.

Sebuah mobil Colt Gallant tahun 1976 adalah mobil kesayangan semasa hidupnya yang telah dimodifikasi sehingga menyerupai bentuk ikan yang terpajang di dalam ruangan ini pula. Selain itu terdapat sepedanya dan sejumlah reproduksi di atas kanvas dan kertas.

affandi_galeri_3.jpg

GALERI II
Pada tahun 1987, Presiden Soeharto memberikan bantuan berupa pendirian sebuah bangunan Galeri II, yang menempati areal tanah seluas 351,5 meter persegi. Bangunan Galeri II ini kemudian diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hassan, pada tanggal 9 Juni 1988.

GALERI III
Galeri III didirikan pada tahun 1997 dan diresmikan oleh Sri Sultan HB X pada tanggal 26 Mei 2000 dan dibangun atas ide dasar yang sama dengan bangunan lainnya antara kompleks museum yang menggunakan bentuk garis melengkung dengan atap yang membentuk pelepah daun pisang.

Galeri III mempunyai tiga lantai bangunan, lantai I digunakan untuk ruang pameran, lantai II untuk ruang perawatan/perbaikan lukisan, dan ruang bawah tanah sebagai ruang penyimpanan lukisan.

Di dalam Galeri III dipajang karya keluarga Affandi, sulaman Maryati, lukisan Kartika dan Rukmini.

Sebagai bagian dari kompleks Museum Affandi, rumah tinggal Affandi dan keluarganya berbentuk rumah panggung dengan konstruksi tiang penyangga utama dari beton dan tiang-tiang kayu, dan atap dari bahan sirap yang membentuk sebuah pelepah daun pisang. Bangunan yang ada di kompleks museum ini seluruhnya spiral lengkung dan bagian atap membentuk pelepah daun pisang. Bagian atas rumah panggung merupakan kamar pribadi Affandi, sedangkan bagian bawah digunakan sebagai ruang duduk tamu serta garasi mobil.

affandi_gerobak.jpg

Sebuah gerobak telah dimodifikasi menjadi sebuah kamar, lengkap dengan dapur dan kamar kecilnya, dibangun Affandi atas permintaan Maryati, istrinya sebagai tempat istirahat di siang hari dan tempat meyulam karya-karyanya. Bentuk gerobak menjadi ide pilihan Affandi, ketika semula Maryati menginginkan ‘karavan’ (yang banyak digunakan masyarakat Amerika sebagai sarana tempat tinggal yang mudah berpindah tempat).

Bangunan lain yang terdapat di kompleks Museum Affandi ini merupakan bangunan pelengkap, yang dahulu difungsikan Affandi sebagai bangunan keluarga, yang direncanakan sebagai ruang untuk konservasi lukisan, guesthouse, dan lain sebagainya. Kolam renang keluarga tempat berkumpulnya Affandi beserta anak cucu pada saat tertentu.

Sebagai tempat peristirahatannya yang terakhir, Affandi wafat pada tanggal 23 Mei 1990 dan telah memilih tempat pemakamannya di antara dua bangunan Galeri I dan Galeri II, berdampingan dengan istrina Maryati, dikelilingi lukisan hasil karyanya, serta rimbunan tanaman dan mawar di sekitarnya.

STUDIO SORRANDU
Studio Sorrandu adalah sebagai tempat ruang pamer dan sanggar kreatif seni ‘Gajah Wong’ dimana anak-anak maupun dewasa dapat belajar mengembangkan inovasi, kreativitas, dan bakatnya di bidang seni rupa.

Sumber: ‘Biography dan Museum Affandi’ (Penerbit Museum Affandi. Cetakan ke-2, Tahun 2008)


Alamat:
MUSEUM AFFANDI
Jl. Laksda Adisucipto 167
Yogyakarta 55281

Telp. 0274-562 593

Laman:
http://www.affandi.org

Jam Kunjungan:
Senin-Minggu 09.00-16.00
Hari libur nasional tutup
Note: Untuk hari Minggu kami menyarankan pengunjung menghubungi museum terlebih dahulu karena terdapat kemungkinan museum tidak buka.

Tiket:
Tiket Rp 20.000 (bonus pensil dan kupon soft drink di Cafe Loteng)

Note: Dulu kamera dikenakan biaya Rp 10.000, sekarang tidak diperbolehkan memotret di dalam galeri.

Sumber : https://www.museumindonesia.com/museum/28/1/Museum_Affandi_Yogyakarta_
Share:

Mr. Joko Widodo ( SOLD )


RP 500.000

JUDUL : MR. JOKO WIDODO 
MEDIA : ARANG DI KERTAS
UKURAN : 30X40 CM
FRAME : DOBLE LIST
TAHUN : 2018

INFO : WA 085718111299 ( RONI )
Share:

Mr. Prabowo S.


RP 500.000

JUDUL : MR. PRABOWO S. 
MEDIA : ARANG DI KERTAS 
UKURAN : 30X40 CM 
FRAME : DOBLE LIST 
TAHUN : 2018

INFO : WA 085718111299 ( RONI )
Share:

Ikatan Pelukis Indonesia ( IPI )

Logo IPI
IPI ikatan pelukis Indonesia adalah tempat berkumpulnya para pelukis se Indonesia dan maju bersama sebagai aset bangsa yg sangat berharga

E-mail : ikatanpelukisindonesia@gmail.com
Group Facebook : Ikatan Pelukis Indonesia
Page Facebook : Ikatan Pelukis Indonesia


STRUKTUR ORGANISASI

PENASEHAT
BPK. DRS KH.M.KHOIRON SYUAIB .
WAKIL PENASEHAT
BPK. H.GATOT SUBYAKTO .

KETUA UMUM
BPK. M SUPAAT MARGIE ST.
WAKIL KETUA UMUM
BPK.TAUCHID SULISTYO SE.

SEKERTARIS UMUM
BPK. GUNTUR SALAHUDIN.
WAKIL SEKERTARIS UMUM
BPK. ZAIN AL IDRUS SPD.

BENDAHARA UMUM
NONA. NANDA SURYA LESTARI S.Psi.
WAKIL BENDAHARA UMUM
IBU. NINA JULI DAMAYANTI SE.

SUB BIDANG BIDANG :

BIDANG PAMERAN
BPK. YANGBOO ARTISH.
BPK. INDARTO SANTOSO ST.
BIDANG KURATOR
BPK. ASRI NUGROHO ARTISH.
BIDANG HUMAS & PUBLIKASI
BPK. SABAR ST.M.SI.
BPK. Ir.H.FREEDY ISTANTO.
BIDANG MARKETING
BPK. WIJIANTO ST.
BIDANG ORGANISASI
BPK. Ir.M.IBRAHIM UBAID.


VISI & MISI (IKATAN PELUKIS INDONESIA)

VISI :
IKATAN PELUKIS INDONESIA (IPI) menjadi inspirasi nasional sampai
internasional sehingga bisa lebih mensejahterahkan anggota pelukis IPI .
MISI :
Mengenalkan dan memberdayakan seni lukis ke pada khalayak umum .
Serta,
Bekerja sama dengan pemerintah dan swasta baik dalam negri atau luar
negri untuk melaksakan kegiatan IPI .

Sumber : http://www.pelukisindonesia.com/2018/11/ikatan-pelukis-indonesia-ipi.html
Share:

Profil Mas Dibyo

Mas Dibyo
Joko Sudibyo atau lebih akrab disapa Masdibyo lahir di desa Mangunharjo, kecamatan Arjosari, Pacitan, Jawa Timur pada tanggal 7 September 1962. Menginjak usia empat tahun, pakdhe-budhenya menginginkan Dibyo kecil tinggal bersamanya. Di sana, Dibyo tinggal hingga kelas 4 sekolah dasar.

Mas Dibyo merupakan salah seorang pelukis bergaya ekspresionis yang sangat produktif. Pada awal Tahun 1990-an dia pindah ke Tuban dan sangat produktif pameran. Masdibyo mengemukakan bahwa seorang seniman harus menguasai pemasaran sehingga bisa berkarier dan berkarya secara mandiri tanpa tergantung kepada siapapun, termasuk kurator.
    
Saat berbicara pada bedah buku berjudul "Masdibyo Pelukis Perasaan" karya Henri Nurcahyo di kampus Unesa Surabaya, ia menegaskan bahwa kemampuannya di bidang pemasaran telah diasahnya sejak masih mahasiswa.
"Jangan gengsi. Saya ketika masih kuliah, ketika lukisan sudah dinilai oleh dosen, saya tawarkan kemana-mana dari pintu ke pintu. Bahkan saya cicilkan. Misalnya harganya Rp50.000 ketika itu, dia (kolektor) nyicil dua kali tiap bulan," katanya.

Pelukis kelahiran Pacitan, Jawa Timur, yang juga alumni Jurusan Seni Rupa IKIP Negeri Surabaya (kini Unesa) itu mengaku tidak pernah lelah untuk terus berkarya, meskipun belum tahu apakah lukisannya laku atau tidak. Namun demikian ia mengaku bahwa tidak ada karya seni yang basi.

"Sekarang saya punya cara sendiri dalam pemasaran karya saya. Saya biasa mengundang beberapa kolektor untuk makan di sebuah hotel, kemudian saya beri tahu karya saya yang dipamerkan tiga bulan ke depan. Mereka ternyata suka dan tidak aneh ketika pameran sudah banyak lukisan yang diberi tanda karena sudah laku," ujarnya.


Ia mengakui bahwa cara seperti itu memang berbiaya tinggi, namun dia yakin bahwa yang didapatkan setelahnya akan lebih banyak. Dengan cara itu pula banyak kolektor yang membela jika ada seseorang yang menjelek-jelekkan karya Masdibyo.
    
"Makanya saya berani berjalan sendirian. Kalian jangan remehkan pelukis dari kampung ini. Ada yang bilang, kolektor bodoh yang membeli lukisan saya. Tapi kolektor itu malah marah kepada yang menjelek-jelekkan karya saya itu. Dia malah membela saya," ujarnya.
    
Menurut dia, menguasai pemasaran tidak kemudian seorang pelukis menggadaikan idealismenya. Ia mengaku realistis setelah karyanya selesai, dan idealisme itu muncul ketika ia berhadapan dengan kanvas.
    
"Idealisme itu adalah jika pelukis hidup dari lukisannya. Setelah karya selesai, saya ada anak dan istri saya, ada lingkungan saya yang menunggu. Itu harus diperhatikan," kata seniman yang pernah selama 40 hari hanya tidur 30 menit setiap hari karena menyiapkan karya untuk pameran tunggal itu.
    
Dia mengaku tidak ada rasa capek jika semua pekerjaan dilakukan dengan landasan cinta. Karena itu ia berprinsip bahwa semua waktu, baik siang maupun malam adalah "pagi" yang selalu menumbuhkan semangat baru.

Selain pemasaran, menurut dia, seniman juga harus paham mengenai manajemen, yakni bagaimana mengelola karya, mengelola waktu dan juga komunikasi dengan banyak pihak.

Karya Mas Dibyo
Abstraksi bunga di Vas by Mas Dibyo, 140cm x 140cm, Mixed Media on canvas, 2006

Buku tanpa catatan by Mas Dibyo, 2016

Cantik by Mas Dibyo, 2016

Digendong kakak by Mas Dibyo, 17cm x 30cm, oil on canvas, 2016

Expresi 7 Ikan, Mixed media on canvas, 140cm x 200cm, 2006

Sumber : https://lelang-lukisanmaestro.blogspot.com/2016/08/lukisan-dan-biografi-masdibyo.html


Share:

Melukis Menggunakan Pensil Warna Seri 2

Waterface
Adalah tema perlombaan menggambar di sebuah grup Facebook yaitu Group Berani Belajar Melukis (GBBM). Peserta wajib menggambar wajah berair sebagai tantangan dengan referensi foto yang telah dipilih oleh pihak panitia. Terpilihlah dua kategori pro dan amatir. Kategori pro menggunakan referensi model Lauryn Hill (berwarna) sedangkan yang amatir memakai referensi foto versi BW,  maaf nama modelnya tidak tercantum, saya lupa :)


Pelombaan mulai dari 17 Maret 2018 hingga 5 April 2018.

Pro dan amatir
Diawal pengumuamn acara ini saya mempertimbangkan apakah mungkin bisa ikut merayakan pesta dalam Grup Berani Belajar Melukis ini? ah sepertinya bakal Seru. Kemudian bingung pilihan referensi mana ya? Dengan masih debatablenya batasan pro vs amatir dalam grup, bagi saya lebih memilih pro aja. walu pun saya belum merasa profesional dan masih banyak yang harus dipelajari serta digali. 

Tantangan materi pro itu harus berwarna. Membayangkan wajah Lauryn Hill yang berkulit cokelat, rambut gimbal, basah tersiram air, gambarnya harus mirip? Kebetulan saya baru 3 kali membuat karya pensil warna. Pengalaman lalu menggambar Bayan dengan pensil warna di ukuran kertas 79cm x 59cm hampir memakan waktu 1 bulan. Dengan waktu kerja tiap hari menggambar. Cape dan melelahkan, kondisi ini kadang membuat saya ragu-ragu. Sedangkan dalam lomba ini panitia memberi waktu cukup singkat, setidaknya bagi saya. Namun akhirnya keyakinan diri memilih pro adalah sebuah tantangan menarik.
Seperti ungkapan kang Agoes Noor salah satu Admin grup dan paniti a " mungkin inilah cara menaklukan diri sendiri ” dalam sebuh kolom komentar di sebuah diskusi grup
Media
mengunakan kertas apa kira-kira? Tentu kesukaan saya samson coklat 300gram. Dengan kertas ini ada problem yang harus dipecahkan. Terutama dalam menggambar deraian air yang kontras jadi berwarna putih, tapi harus beda dengan cahaya yang menimpa kulit. Sama-sama putih sih, tapi harus bisa membedakannya. Ini tantangan sekali dalam pemilihan media. Maka dalam rencana, butuh media putih yang bisa menimpa pensil warna Faber Castel Classic  (FCC) yang berbahan dasar wax / lilin, sebab pensil putih bawaan FCC gak mempan di kertas samson, alias kurang jelas. kemudian saya siapkan:
  • Sakura Gelly Roll 08, SNOWMAN White Marker
  • Pensil putih Dermatograph dari MITSUBISHI
  • Chiness White dari Derwent
  • Acrylic tube 104 Titanium White
Nomer terakhir itu saya temukan ketika kebingungan untuk menutup baju nyai Lauryn Hill yang putih. Mungkin kalo acrylic ketemu diawal yang lain tidak perlu yang lain :)

Warna kulit
Referensi saya dalam membuat gambar pensil warna adalah seniman drawing bernama Cuong Nguyen. Bisa dilihat dari instagramnya bagimana ia berproses ketika menggambar. Bebrapa langkah memang saya ikuti tapi tidak semua. Pensil untuk membuat sketsa awal warna merah FCC 321. Mungkin bisa warna cokelat asal jangan hitam. Karena ketika warna hitam bertumpuk sulit dihapus, terlebih jika pensil berbahan lilin.


peralatan gambar yang digunakan
Alat-alat gambar yang digunakan
Cara menggambar warna kulit dengan pensil warna dimulai dari pemberian alas dengan arsiran pensil
  • Kuning FCC 307
  • Hijau muda FCC 370.
Nah ini adalah alas bedak wajib untuk mengangkat pensil supaya warna kulit tidak pucat, Lalu untuk melengkapi kulit cokelat mbak Lauryn Hill, arsiran dilanjut dengan :

FCC 321 - FCC 314 - FCC 325 - FCC 334 - FCC 319 - FCC 343 - FCC 361 - FCC 359 - FCC 392 - FCC 376 - FCC 399

Disempurnakan dengan crayon Faber Castel berbahan wax
Kuncinya adalah kita mengamati secaraperlahan objek gambar yang akan kita gunakan, tidak terburu-buru. untuk itu mungkin bagi teman teman observasi atau pengamamatan itu sangat penting dilakukan sebelum bertindak.

Berikut unggahan videonya.


Semoga bermanfaat
Sumber : Ahmad Nurcholis
https://holisartist.blogspot.com/2018/03/menggambar-wajah-berair.html

Share:

Melukis Menggunakan Pensil Warna Seri 1




  • SKET
1. Membuat Sket
Seperti biasa, semua pemula pasti akan membuat grid dalam pembuatan sket, termasuk saya juga gitu😊😁
Utk pembuatan grid (pada ref foto) saya menggunakan corelDRAW. 
Ukuran kotaknya 1x1cm (sangat kecil) hal ini saya lakukan agar lebih mendekati kesamaan terhadap objek foto. 
Atau bisa juga utk 1 mata kita harus memuat dalam 1 kotak grid (minimal). Utk pembuatan nya, gunakan FC 2B dan buatlah titik pada bagian tertentu utk menghubungkan antara titik 1 dengan titik lainnya yg nantinya akan menjadi garis yg membentuk misalkan mata, bibir atau lainnya. 
Usahakan sangat teliti utk sket awalnya yahhh


Proses Sket Menggunakan Grid

  • PEWARNAAN KULIT

2. Gunakan hitam (399) dan coklat tua (376)
Untuk bagian wajah yg GELAP, dibagian inilah kita bisa memperhalus menggunakan tisu (tapi utk bagian ini saja).
3. Gunakan kuning (307)
Untuk pewarnaan dasarnya, arsir tipis dan sedang sesuai dengan kebutuhan tanpa menggunakan tisu or dusel (full arsir).
4. Gunakan pink (319)
Untuk pewarnaan dasar pula, arsir tipis dan sedang seperti warna kuning sebelumnya tanpa menggunakan tisu or dusel (full arsir).
Untuk bibirnya gunakan merah hati dan merah.
Jangan lupa harus perlahan cara peng_arsirannya.
Pencil harus runcing agar bisa terkena pada semua permukaan kertas.

Pewarnaan Kulit
5. Gunakan krem (330)
Warna ini adalah warna yg pasti ada dalam komposisi pewarnaan pada wajah versi saya 😁   Nahh... Tingkat kehalusan tergantung pada proses ini, arsirlah dengan merata dengan penekanan tertentu... Arsirlah berulang ulang sampai pori2 kertas tertutup... Disinilah kita akan menikmati kehalusannya.
6. Gunakan Coklat tua dan merah hati (392)
Untuk memperdetail bagian gelap pada wajah.
7. Gunakan Merah (321)
Untuk memperdetail warna bibirnya yg muanis 😁.
Bagian wajah anggap saja sudah selesai , Hehee

Pewarnaan Kulit
  • PEWARNAAN HIJAB
8. Gunakan Hitam
Utk pewarnaan pada hijabnya, yaahh, ikuti alurnya saja sesuai dengan refrensi fotonya... Harus sabar biar hasilnya memuaskan
9. Gunakan Biru tua (343)
Untuk menutup pori pada hijab dan sekaligus sebagai pantulan cahaya nya...
Pewarnaan akan semakin bagus dan maksimal jika menggunakan lebih dari 1 warna (berlapis-lapis).

Pewarnaan Hijab
  • BACKROUND Simple 😁
10. Hijau muda
Diserut pake kater lalu nantinya diratakan pake tisu... Ratakan sesuai keinginan bagian mana aja yg mau dibikinin tebal dan bagian mana yg mau tipis saja...
Dan arsir dibagian yg dekat dengan objek dengan warna yg sama..

Back Ground
Selamat mencoba
Oleh : Arul Kage

Share:

Total Tayangan Halaman

+ Follow
Join on this site

with Google Friend Connect

Popular Posts