Langkah Kecil Yang Merubah Arah

Guruh Ramdani
Saya merasa baru dari tahun 2007 jadi guru, atau merasa baru 14 tahun mengajar. Tapi belakangan di medsos banyak yang mengaku pernah diajar oleh saya sebelum tahun 2007, dan secara tidak langsung mengingatkan saya, bahwa tak terasa saya sudah mengajar bimbingan belajar (Bimbel) Test Masuk ISI dari saat kuliah semester 3 (tahun 1996), dengan Bang Amir Hamzah sebagai ketuanya, dan di tahun berikutnya dipegang oleh Beng Rahadian sebelum jadi Ketua Senat ISI.

Saya sangat ingat sekali, mengajar tentor Bimbel itu tanpa ada motivasi materi dan melakukannya dengan suka hati, karena pada saat yg bersamaan saya sudah kerja sambil kuliah sebagai desainer di perusahaan T Shirt Megatruh, di Pogung Lor, Jogja, sehingga betapa terkejutnya ketika tahun pertama mengajar bimbel berakhir saya diberi honor oleh bendaharanya, yaitu Mbak Anik Indrayani sebesar 10 ribu rupiah. Sejak saat itu saya pun tidak pernah absen untuk mengajar bimbel hingga lulus kuliah (tahun 2001).
Selepas lulus kuliah pernah mengajar di sebuah Sekolah Tinggi Desain di Garut (tahun 2005-2006), dengan honor 300 ribu sebulan, dan berhenti bukan karena honornya kecil, tapi karena Sekolahnya bubar karena kekurangan murid.
Ngajar bimbel adalah sebuah momen yang tidak disengaja (karena diajak seorang teman), namun sangat menentukan arah dan jalan hidup saya selanjutnya, karena pada saat pertama kali berdiri di depan kelas (tepatnya di mushola kampus Al Hikmah - ISI Jogja) saya menyadari satu hal: bahwa saya punya jiwa mengajar, dan sejak saat itu; cita-cita yang dipupuk, tidak terhoyahkan, dan lurus bak sirotol mustaqim dari sejak punya ingatan, yaitu ingin menjadi pelukis, tiba-tiba diintervensi dan mendadak di dalam hati ingin jadi dosen. Awalnya bingung sendiri, namun lama kelamaan jadi masuk akal. Karena rupanya darah mengajar mengalir deras dalam diri saya, karena ibu adalah seorang guru (SD), dan kakek juga seorang guru (SD) di kampung dan pernah jadi kepala sekolah. Walaupun tidak pernah terbayangkan sama sekali dalam imajinasi ibu yang paling liar sekalipun, bahwa anaknya yang dulu malas belajar di sekolah dan kerjaannya hanya menggambar, menggambar, dan menggambar, pernah ranking 33 saat SMA, dan lulus dengan rata2 NEM 3,9 ingin menjadi guru. Terlebih ibu adalah seorang guru IPA dan Matematika, pun demikian dengan kakek yang otaknya sangat encer, bisa hafal segala sesuatu hanya dengan sekali membaca. Sangat sebaliknya dengan saya, yang sangat payah dengan hafalan dan nilai Matematika di NEM saya hanya 3.
Namun mungkin karena saya pernah mengalami "betapa tertekannya merasa jadi orang bodoh" - sehingga saat menjadi guru - membuat saya berusaha memikirkan metode mengajar dengan cara berpikir sebagai orang bodoh, atau dengan kata lain, saat mengajar saya selalu berpikir, "bagaimana metode mengajar yang mudah dipahami oleh orang yang paling bodoh?" Membahasakan ilmu dengan sederhana supaya mudah dipahami.
Setelah tanpa terasa 25 tahun mengajar, pada akhirnya saya memahami beberapa hal, yaitu bahwa; mengajar itu adalah sebuah passion, bukan semata-mata nama profesi yang diikat dengan penamaan "tentor, guru, atau dosen." Kedua, tidak boleh menghakimi peserta didik sebodoh apa pun dalam pelajaran kita, karena dia tidak bodoh, cuma jiwanya ada di mata pelajaran lain. Ketiga, nilai bukanlah indikator masa depan, tapi indikator dari minat terhadap suatu materi dan merupaka refleksi dari kerja keras peserta didik saat mengikuti pelajaran dan mengerjakan tugas. Keempat, dari sejak berdirinya sekolah di muka bumi hingga teknologi mrengajar sudah sangat canggih seperti hari ini, pendidikan selalu salah dan tidak pernah bisa meramal masa depan peserta didik, ada anak pendiam penyuka puisi yang jadi pembantai umat manusia (Hitler), ada anak yang dicap bodoh dan di-DO dari sejak SD namun jadi penemu terbesar sepanjang masa (Edison), ada yang cuma lulusan SMP jadi pemilik maskapai penerbangan dan jadi menteri (Susi), setidaknya ada dua kenalan saya yang tidak pernah naik kelas saat SD namun hari ini sudah jadi Doktor, dua-duanya menjadi dosen, dan salah satunya adalah Doktor lulusan Amerika; dan masih banyak hal lainnya yang ingin saya tulis, tapi saya keburu kebelet karena harus ke kamar mandi...
Pokoknya; seperti kata teman-teman di hari kemarin, 'selamat hari guru," deh...
Share:

Melukis Rumah Desa Menggunakan Pisau Palet

Oil on Canvas | Kuat Casmoro
Pada kesempatan kali ini saya akan membuat tutorial melukis menggunakan Pisau Pallet, dan kali ini saya mengambil obyek kebun bambu, namun seperti biasa saya minta maaf video ngga profesional alias semampu saya saja, jadi mohon maaf kalau masih terlalu banyak kekurangan disana sini dan kurang nyaman atau kurang bisa memenuhi keinginan teman-teman semua.

Oke selamat berkarya !!


Video by Kuat Casmoro
Share:

Melukis Kebun Bambu Menggunakan Pisau Palet

Oil on Canvas | Kuat Casmoro
Pada kesempatan kali ini saya akan membuat tutorial melukis menggunakan Pisau Pallet, dan kali ini saya mengambil obyek kebun bambu, namun seperti biasa saya minta maaf video ngga profesional alias semampu saya saja, jadi mohon maaf kalau masih terlalu banyak kekurangan disana sini dan kurang nyaman atau kurang bisa memenuhi keinginan teman-teman semua.

Oke selamat berkarya !!


Video by Kuat Casmoro
Share:

Melukis Landscape Sawah Menggunakan Pisau Palet

Oil on Canvas | Kuat Casmoro

Pada kesempatan kali ini saya akan membuat tutorial melukis menggunakan Pisau Pallet, dan kali ini saya mengambil obyek Landscape sawah, namun seperti biasa saya minta maaf video ngga profesional alias semampu saya saja, jadi mohon maaf kalau masih terlalu banyak kekurangan disana sini dan kurang nyaman atau kurang bisa memenuhi keinginan teman-teman semua.

Oke selamat berkarya !!

Video by Kuat Casmoro


Share:

Melukis Sunset Dan Rumah Nelayan Menggunakan Pisau Palet

Oil on Canvas | Kuat Casmoro
Pada kesempatan kali ini saya akan membuat tutorial melukis menggunakan Pisau Pallet, dan kali ini saya mencoba mengambil obyek sunset dan rumah nelayan, namun seperti biasa saya minta maaf video ngga profesional alias semampu saya saja, jadi mohon maaf kalau masih terlalu banyak kekurangan disana sini dan kurang nyaman atau kurang bisa memenuhi keinginan teman-teman semua.

Oke selamat berkarya !!

Video by Kuat Casmoro

Share:

Melukis Air Terjun Menggunakan Pisau Pallet

Oil on Canvas | Kuat Casmoro
Pada kesempatan kali ini saya kembali mencoba membuat tutorial melukis menggunakan Pisau Pallet, dan kali ini saya mencoba mengambil obyek air terjun, Namun seperti biasa saya minta maaf video ngga profesional alias semampu saya saja, jadi mohon maaf kalau masih terlalu banyak kekurangan disana sini dan kurang nyaman atau kurang bisa memenuhi keinginan teman-teman semua. 

Untuk menambah keterangan lukisan ini berukuran kecil saja 20x30 media cat minyak pada kanvas, harapan saya meski video ini terbilang alakadarnya saja tetapi bisa sedikit menambah pengetahuan teman-teman tentang teknik melukis menggunakan pallet.

 Oke selamat berkarya !!


Video by Kuat Casmoro
Share:

Teknik Sederhana Melukis Menggunakan Pisau Palet

Oil on Canvas | Kuat Casmoro

Pada video ini saya mencoba menampilkan cara mudah melukis menggunakan pisau pallet, dg obyek sederhana yg intinya memperagakan bagaimana membuat obyek langit , rumah, pohon juga air, obyek-obyek ini termasuk bagian umum yang banyak di buat saat melukis

Yuk kita simak...!

Video by Kuat Casmoro

Share:

Melukis Menggunakan Pisau Palet

Pisau Palet
Teknik merupakan cara yang digunakan untuk berkarya sesuai dengan media yang dipilih, bahkan melukis tidak hanya dilakukan menggunakan kuas saja, bisa juga menggunakan alat-alat yang lain misalnya pisau palet. 

Lukisan pisau palet merupakan teknik yang memiliki nilai ekspresif, melukis dengan menggunakan pisau palet hasilnya akan bertekstur dengan warna cat yang pekat dan tebal, teknik ini dinamakan dengan teknik impasto atau cat tebal.

Salah satu media pembuat tekstur adalah pisau palet tersebut, sehingga hasil lukisan akan timbul. 

Teknik melukis dengan pisau palet 
  • Memegang pisau palet 
Pegang pisau palet atau lukisan dengan kuat, jaga pergelangan tangan tetap longgar, tempatkan tangan dengan jari-jari disamping dan di bawah pisau, jempol tangan berada di dekat bagian atas pisau, hal ini bertujuan untuk menjaga pegangan yang kuat tetapi fleksibel pada pisau, sehingga pergelangan tangan melakukan sebagian besar pekerjaan ini. 
  • Mengambil cat
Gunakan ujung pisau untuk mengambil warna dari palet. Baik untuk menambahkan warna atau langsung diaplikasikan pada kanvas, cara mengambil catnya sama. Untuk mencampurkan warna, ambil warna pertama dengan ujung pisau. Kemudian letakkan warna tersebut di tengah warna yang akan dicampurkan. Usapkan beberapa kali hingga warna berubah sesuai ddengan yang diinginkan.
  • Membersihkan pisau 
Bersihkan pisau palet dengan kain atau handus sebelum menggunakan warna lainnya, bersihkan setiap sisa-sisa warna yang tertinggal di pisau, hal ini akan memengaruhi warna selanjutnya.
  • Aplikasikan pada kanvas 
Untuk mengaplikasikan warna menggunakan pisau palet pada kanvas, usahakan mengusap warna ke arah samping, jangan menggunakan ujung pisau, usapkan warna kesamping atau pada sudut 45 derajat agar tekstur yang diciptakan tetap halus dan rata, meski bertekstur atau timbul. Bahkan dengan pisau palet dapat membuat retensi gelombang bergulir untuk tekstur tidak teratur. Baca juga: Teknik Plakat dalam Seni Lukis 

Posisi pisau palet 45 derajat
  • Gerakan visual 
Arahkan pisau ke berbagai arah untuk menciptakan gerakan visual. Posisi paling nayaman adalah memegang pisau pada sudut 45 derajat dari tubuh.


Share:

Melukis Menggunakan Teknik Impasto

Impasto adalah teknik lukisan di mana cat dilapiskan dengan sangat tebal di atas kanvas sehingga arah goresan sangat mudah terlihat. Cat yang digunakan bisa pula tercampur di atas kanvas. Saat kering, teknik impasto akan menghasilkan tekstur yang jelas, sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa.

Cat minyak sangat cocok dengan teknik ini, sebab ketebalannya yang tepat, proses pengeringan yang lama, dan sifat opacitynya yang buruk. Sifat ini bahkan bisa diperkuat dengan penggunaan linseed oil. Akrilik bisa diolah dengan teknik impasto, meskipun sangat jarang karena cat jenis ini mengering dalam waktu singkat. Sementara pemakaian teknik impasto pada cat air maupun tempera hampir mustahil tanpa medium pengental seperti Aquapasto

Impasto memberikan dua efek. Pertama memberikan kesan pantulan cahaya berbeda dibandingkan dengan goresan kuas biasa. Yang kedua memberikan kesan ekspresi yang lebih kuat. Pemirsa lukisan bisa menyadari seberapa kuat kuas atau pisau palet digoreskan, serta kecepatan goresannya.

Tujuan pertama lebih sering dipakai oleh pelukis klasik seperti Rembrandt, seperti untuk memperlihatkan lipatan kain atau pantulan cahaya dari perhiasan. Sementara tujuan kedua sering digunakan oleh pelukis pada era modern seperti Vincent van Gogh. Frank Auerbach menggunakan teknik impasto secara berlebihan untuk menampilkan kesan trimatra yang benar-benar kuat.

Oil on Canvas | Kuat Casmoro

Lalu, bagaimana agar kita bisa terlatih dalam menggunakan teknik impasto ini? Pastinya rutinitas menggambar dan sering bertanya kepada ahlinya.

tips mengenai teknik impasto dari Mark Preston. Yuk, simak.

  • Observasi warna-warni kehidupan
Para ahli sering membawa berbagai macam palet di lukisan dan mereka percaya kunci untuk menyeimbangkan antara gambar dan objek adalah pengamatan dekat lokasi. Pastinya, ini adalah langkah wajib yang harus kamu lakukan, mendatangi objek yang akan kamu gambar, kamu harus melakukan observasi yang mendalam dan mengamati tiap detil yang ada, guna palet di sini ialah kamu bisa langsung membayangkan warna apa yang cocok atau mendekati dengan objek yang akan kamu gambar.
  • Pilih hari dan cuaca yang pas
Kamu tidak perlu memaksakan menggambar di dekat lokasi saat cuaca buruk, hal ini bisa kamu kondisikan dengan memotret objek tersebut, kondisi cuaca ekstrim dapat menyebabkan masalah pada lokasi, hujan dapat mengurangi kualitas cat dan panas yang berlebihan dapat membuat cat anda mengering sebelum waktunya.
  • Pertimbangkan memakai akrilik
Meskipun impasto adalah teknik tradisional yang sering dikaitkan dengan cat minyak, beberapa pelukis lebih suka melukis dengan akrilik karena memungkinkan dia untuk membangun sebuah lukisan dengan cepat di lokasi, dengan akrilik kamu dapat tetap bekerja di atas lapisan yang telah kering, sedangkan dengan minyak, lapisan di bawahnya mungkin masih basah, tapi hati-hati terhadap pergeseran warna, satu hal yang bisa mengganggu melukis dengan akrilik adalah pergeseran warna, untuk menggunakan akrilik dengan baik, kamu harus kolaborasikan dengan bahan lain, karena kalau hanya akrilik saja, warna bisa tiba-tiba berubah dalam beberapa waktu, para pelukis biasa mencampurnya dengan minyak supaya pergeseran warna tidak terlalu terlihat.
  • Pilih warna dengan baik
Daripada berpegang teguh pada satu merek, pelukis-pelukis merekomendasikan untuk menyediakan warna yang beragam. Palet yang terdiri dari warna dari beberapa rentang yang berbeda: Ada warna-warna tertentu dari Golden Heavy Body Acrylics, seperti Cobalt Blue atau Cerulean Blue.
  • Gunakan berbagai media
Untuk menjaga hal-hal yang menarik, para pelukis sering bekerja dengan cara yang bermacam-macam, ini pelajaran atau kondisi tertentu yang menentukan apakah kamu bekerja di atas kertas atau kanvas, kanvas dapat menahan aplikasi tebal dari akrilik tapi kurang menyerap, sehingga cat dapat terhapus dalam kondisi basah. Sementara itu, Arches tebal pada cat air kertas memungkinkan untuk menerapkan impasto agak lebih tebal.
  • Coba latar belakang berwarna off-white
Kadang-kadang ketika sedang bekerja pada sebuah permukaan putih yang mencolok, sulit untuk menilai warna dengan baik sehingga bagi beberapa pelukis akan menempatkan akrilik, mungkin hanya campuran encer Yellow Ochre, Alizarin Crimson dan mungkin beberapa Cobalt Blue. Hal ini dimaksudkan agar latar yang kamu gunakan tidak selalu putih.
  • Gunakan pisau palet
Agar warna-warna yang kamu pakai tidak tercampur satu sama lain, gunakan pisau palet. Dengan pisau palet, kamu bisa menaruh satu warna di atas warna lain tanpa perlu takut tercampur.

  • Hindari garis lurus
Salah satu tips melukis landscape dari Mark, yang dia ambil dari ayahnya, yaitu menghindari garis lurus. Katanya, “jika kamu telah menggambar satu garis lurus, artinya kamu butuh istirahat. Karena alam tidak pernah memunculkan sesuatu yang benar-benar tegak lurus.”
  • Perhatikan palet lukismu
Acrylic terus mengering, terutama dalam cuaca panas, jadi pastikan kamu perhatikan kondisi palet kamu agar tidak kering dan tidak terlalu basah
Belajar dari para ahli.

Memang teknik ini agak sulit. Impasto butuh latihan berkali-kali agar menghasilkan sesuatu yang maksimal, untuk itu belajarlah dari para ahlinya, Mark sendiri belajar banyak penggunaan warna dari Joan Eardley, Fred Cuming, dan Cornish, Sebab latihanlah yang akan membuat seseorang itu terbiasa.

Selamat mencoba!







Share:

Ayat Kursi ( Karya Pudji Sartono )

Ayat Kursi | Pudji Sartono 1996 
■ SINGKAT CERITA LUKISAN INI :

▪︎Waktu itu th 1996, aku Pameran Tunggal atas prakarsa pak Bambang Purnomo dan pak Johan Karunia di Bank Umum Nasional ( BUNAS) Surabaya, dengan tema Pameran MASDIBYO DALAM EVA . Kebetulan Bank Umum Nasional adalah bank yg paling banyak mengoleksi lukisanku waktu itu .
Mas Pudji Sartono datang ke pameranku dgn penampilan kusut, jauh dari seorang Pudji Sartono yg kukenal beberapa th lalu ketika beliau menjadi kakak angkatanku di Seni Rupa - IKIP Negeri - Surabaya .
Ketika aku menjadi adik angkatannya TIDAK ADA MAHASISWA SENI RUPA YG TIDAK KENAL DAN TIDAK MENGAGUMI BELIAU . Karena bakat melukisnya yg memang luar biasa jauh melebihi mahasiswa yg lain, termasuk aku tentunya, karena Pudji Sartono adalah ikon Seni Rupa IKIPN Surabaya waktu itu .
Setiap ada kompetisi antar mahasiswa se Indonesia, Karya Pudji Sartono pasti juara, bila mengirim dua lukisan ya juara 1 dan 2 .
INI BENAR !!
▪︎▪︎ Ketika datang ke Pameranku beliau duduk tertunduk di kursi di depanku sambil bilang :
" Dik, mohon maaf, saya sekarang tidak tau lagi harus bagaimana....sudah lama saya tidak melukis, dan kembali timbul semangat setelah mengikuti berita tentangmu yg luar biasa tak kenal menyerah , dan ketika dik masdibyo Pameran di Surabaya ini saya bertekat harus ketemu dirimu . Sekarang aku dengar baik - baik apa pesanmu yg harus kulakukan agar aku bisa eksis kembali ..... bla ... bla... bla.... "
Singkat cerita akhirnya aku beri beliau uang 5jt (lima juta) 5jt waktu itu jumlah yg cukup besar karena itu seharga lukisanku ukuran 70 X 75 Cm .
BEGINI PESANKU :
☆ Begini mas Pudji , saya tolong dibuatkan ayat kursi untuk teras rumahku , ukurannya ga usah besar-besar, dan Uang dari saya ini TOLONG TIDAK DIBELANJAKAN YG LAIN KECUALI ALAT LUKIS dan bila beli minum dari uang ini , tolong sebelum diminum sempatkan berdoa untuk ibu yg melahirkanmu, seperti kebiasaanku di masa prihatin selama kuliah " .
▪︎▪︎▪︎Selang dua minggu lukisan yg kupesan jadi , dan Pudji Sartono mulai berkarya lagi dan hanya melukis kaligrafi..... setahun , dua tahun, saya tidak lagi komunikasi karena aku sibuk dengan diriku sendiri dgn terus Pameran Tunggal dan Pameran Tunggal .... akhirnya aku dengar kabar kalo kaligrafi karya seorang Pudji Sartono sudah banyak diorder boss - boss dari Malaysia ..... dan kehidupannya secara finansial pun sangat baik .
▪︎▪︎▪︎▪︎ Mungkin karena order yg datang padanya semakin hari semakin luar biasa, dia pun LUPA MENJAGA KESEHATAN , dia sakit dan akhirnya meninggal dunia , namun aku mendengar tentang meninggalnya Pudji Sartono kira - kira 3bln setelahnya.
😢
Semoga Pudji Sartono icon Mahasiswa Seni Rupa IKIP Negeri Surabaya paling berbakat itu damai dalam keabadiannya...
💛
☆masdibyo☆
* karya kaligrafi PERTAMA KEBANGKITAN Pudji Sartono pun masih kusimpan dgn baik *


Share:

Total Tayangan Halaman

+ Follow
Join on this site

with Google Friend Connect

Popular Posts